cursor

Free Volcom Stone Cursors at www.totallyfreecursors.com

Jumat, 01 Juni 2012

Draft Manajemen Keuangan


ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO RENTABILITAS EKONOMI DAN RENTABILITAS MODAL SENDIRI  UNTUK MENILAI  KINERJA PADA PT.TA’DISANKA


 


                        







Draft Skripsi

Diajukan untuk memenuhi Salah satu tugas Pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan Prodi Ekonomi Syariah ( EKSYAR) Kelompok IV Jurusan Syariah Semester V
STAIN Watampone


Oleh :

Andi Marman
NIM. 01 09 3082







SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

WATAMPONE

2011

DRAFT SKRIPSI
Nama                            : Andi Marman
Nim                             : 01 09 3082
Jurusan                         : Syariah
Program Studi              : Ekonomi Syariah (EkSyar)
Judul Skripsi                : Analisis  Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas Ekonomis dan  
                                       Rentabilitas Modal sendiri Untuk Menilai Kinerja Pada
                                       PT. Ta’Disangka.Tbk
A.    Latar Belakang
Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang menguntungkan atas usaha yang dilakukan perusahaan pada suatu periode tertentu. Dengan laba ini dapat digunakan perusahaan untuk tambahan pembiayaan dalam menjalankan usahanya, dan yang terpenting adalah sebagai alat untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Laba hanya bisa diperoleh dengan adanya kinerja yang baik dari perusahaan itu sendiri. Untuk itu penilaian terhadap perusahaan sangat penting dan bermanfaat, baik bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan yang berkepentingan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Bagi suatu perusahaan kinerja dapat digunakan sebagai alat ukur dalam menilai keberhasilan usahanya, juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan dimasa yang akan datang. Sedangkan bagi pihak luar perusahaan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari aspek keuangan dan aspek non keuangan. Dari aspek non-keuangan, kinerja dapat diketahui dengan cara, mengukur tingkat kejelasan pembagian fungsi dan wewenang dalam struktur organisasinya, mengukur tingkat kualitas sumber daya yang dimilikinya, mengukur tingkat kesejahteraan pegawai dan karyawannya, mengukur kualitas produksinya, mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan serta dengan mengukur tingkat kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosisal sekitarnya.
Penilaian kinerja melalui aspek non-keuangan relatif lebih sulit dilakukan, karena penilaian dari satu orang berbeda dengan hasil penilaian orang lain. Sehingga dalam penilaian kinerja kebanyakan perusahaan menggunakan aspek keuangan.
Analisis keuangan yang sering digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan adalah analisis rasio keuangan. Dengan analisis rasio keuangan akan dapat diketahui tingkat likuiditas, tingkat solvabilitas dan tingkat rentabilitas perusahaan. Dengan mengetahui tingkat suatu perubahan, maka akan dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan jaminan harta lancarnya. Tingkat likuiditas ini sangat berguna bagi perusahaan khususnya kreditur yang memberikan kredit jangka pendek. Pada tingkat solvabilitas, akan dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya dengan jaminan harta yang dimilikinya, tingkat solvabilitas ini sangat berguna bagi kreditur, untuk memberikan kredit jangka pendek maupun jangka panjang. Dan dengan mengetahui rentabilitas, maka akan dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modal yang dimilikinya, hal ini sangat penting untuk mengetahui efisiensi suatu perusahaan.
Jadi dengan mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas suatu perusahaan, maka akan dapat diketahui keadaan perusahaan yang bersangkutan, apakah perusahaan tersebut baik atau buruk sehingga dapat diperkirakan tentang kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Munawir (2004 : 64), mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan merupakan dasar untuk dapat mengintrepretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan. Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam jumlah rupiah, prosentase serta trendnya, penganalisa menyendiri bahwa rasio secara individu akan membantu dalam menganalisa dan mengintretasikan posisi keuangan suatu perusahaan.
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu terntu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa beruapa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.
Franchising (pewaralabaan) pada hakekatnya adalah sebuah konsep pemasaran dalam rangka memperluas jaringan usaha secara cepat. Dengan demikian, franchising bukanlah sebuah alternatif melainkan salah satu cara yang sama kuatnya, sama strategisnya dengan cara konvensional dalam mengembangkan usaha. Bahklan sistem franchise dianggap memiliki banyak kelebihan terutama menyangkut pendanaan, SDM dan manajemen, kecuali kerelaan pemilik merek untuk berbagi dengan pihak lain. Franchising juga dikenal sebagai jalur distribusi yang sangat efektif untuk mendekatkan produk kepada konsumennya melalui tangan-tangan franchiser.
Krisis ekonomi global membuat bisnis waralaba sedikit mengalami penurunan. Dari data yang ada, tahun 2007 kemarin omzet waralaba bisa mencapai Rp 81 Trilyun. Pada tahun 2008 omzet naik signifikan mencapai 10 - 15 %. Untuk tahun ini hanya diprediksi meningkat 5 %, ini dikarenakan menurunnya daya beli masyarakat. Hingga saat ini total bisnis waralaba di Indonesia mencapai 360 franchise baik lokal maupun asing. Selama beberapa tahun franchise terus mengevaluasi diri dengan menempatkan posisi sebagai pembawa gagasan bisnis yang berbekal semangat kewirausahaan, Serta menyimpan potensi luar biasa terkait pengembangan perekonomian rakyat (www.Detailnews.com).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul laporan akhir yang di susun penulis adalah : “Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Rentabilitas Ekonomis dan Rentabilitas Modal Sendiri Untuk Menilai Kinerja pada PT. Ta’Disangka, Tbk.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan ditas maka peneliti merumuskan permasalahan dalam peneliti adalah :
Bagaimana kinerja PT. Tak Disangka, Tbk  berdasarkan analisis likuiditas dan rentabilitas ?”.
C.    Pengertian Judul
Untuk memahami timbulnya interpretasi atau penafsiran yang keliru terhadap judul skripsi, maka penulis merasa perlu menegaskan arti kata yang terdapat dalam judul ini :
Analisis menurut bahasa adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, sedangkan menurut istilah dalam manajemen adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.[1]
Rasio adalah alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansial (Bambang Riyanto, 1996:329). Pancawati Hardiningsih (2002:85), rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara faktor yang satu dengan faktor yang lain dari suatu laporan finansial. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka-angka tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standard (Munawir, 2004:64). Pancawati Hardiningsih (2002:85), manfaat analisis rasio pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan melainkan juga bagi pihak luar. Rasio-rasio ini mempermudah upaya pembandingan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun (time series) atau dengan perusahaan lain (cross section) dalam industri yang sama.
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.[2]
Rasio Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya
Jenis Rasio Rentabilitas
Gross\ profit\ margin = \frac{Operating\ Income - Operating\ Expense\ }{Operating\ Expense}
Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba operasi dari operasi usahanya yang murni. Gross Profit Margin semakin tinggi maka maka semakin baik hasilnya.
Protabilitas Ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dengan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase (Riyanto, 2001: 26) dengan demikian profitabilitas ekonomi menujukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya.
Yang dimaksud dengan rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba dengan modal sendiri di pihak lain, atau denan kata lain bahwa rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan.
Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa; hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.


D.    Kajian Pustaka
1.      Landasan Teori
·      Analisis Laporan Keuangan
Salah satu tugas penting manajemen atau investor setelah akhir tahun adalah menganalisa laporan keuangan perusahaan, sedangkan pengertian analisa laporan keuangan oleh beberapa ahli adalah:
Harahap mengemukakan anatisa laporan keuangan sebagai berikut:"Analisa laporan keuangan yaitu menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungan yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuiantitatif maupun non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangatl penting dalam proses menghasilkan keputusan yung tepat, (1998:3) ".
Sedangkan menurut Djahidin analisa laporan keuangan adalah:"Analisa laporan keuangan mencakup penerapan metode dari teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan (1983) ".
Munawir mengemukakan pengertian analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut:"Mempelajari hubungan-hubungan di dalam suatu setiap laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan kecenderungan-kecenderungan dari hubungan ini sepanjang waktu (1998) ".
Dalam melakukan analisa laporan keuangan suatu perusahaan digunakan beberapa metode dan teknik analisa. Metode dan teknik tersebut merupakan alat untuk mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan sehingga diketahui perubahan dari masing-masing pos tersebut.
Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan yaitu:
1.         Analisa Horisontal (dinamis) Adalah analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya.
2.         Analisa Vertikal (stalls) Perbandingan antara pos-pos yang diliputi periode saja sehingga akan diketahui keadaan keuangan pada saat itu saja.
·      Alat-alat Pengukur Kinerja
Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan financial suatu perusahaan, perlu diadakan interpretasi atau analisis terhadap data financial dari perusahaan yang bersangkutan, yang tercermin dalam laporan keuangannya.
1.      Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang harus segera dipenuhi dan likuiditas menunjukan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendek yang dimiliki (Brealey, Myer dan Marcus, 1995). Dua faktor yang digunakan dalam rasio untuk mengukur likuditas perusahaan aktiva lancar dan utang lancar, yang disebut likuid adalah perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan jika tidak mampu disebut likuid.
Suatu keadaan likuid pada perusahaan berarti mengalami kerugian bagi kreditur dan bagi pihak managemen , Rasio likuiditas menunjukan efisinsi modal kerja yang ada. Jadi rasio likuiditas mengukur kemampuan tersebut. Rasio likuiditas merupakan indikator yang baik apakah perusahaan memiliki masalah dalam arus kas atau tidak. Ukuran yang sering digunakan adalah Current ratio (CR) dan Quick (Acid-Test) Ratio (QR).
2.      Current Rasio.
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancer jadi current rasio merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas (solvabilitas jangka pendek) yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harusdipenuhi dengan aktiva lancar.Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio 1 : 1 atau 100% ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar.
3.      Rasio Rentabilitas
Dari laporan keuangan yang telah disusun oleh perusahaan maka pihak manajemen perusahaan akan dapat melakukan rencana-rencana untuk menentukan tujuan perusahaan. Salah astu rencana perusahaan adalah melakukan analisa rentabilitas yang berkitan dengan peningkatan efisiensi kerja perusahaan.
Pada umumnya rentabilitas dapat diartikan sebagai suatu perbandingan antara laba diperoleh dalam operasi perusahaan dengan modal, dalam hal ini penulis akan mengemukakan beberapa pendapat antara lain : Menurut pendapat S. Munawir (2004 : 33), pengertian tentang rentabilitas sebagai berikut : ” Rentabilitas atau probabilitas adalah menunjkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.”
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (Bambang Riyanto, 1995 : 27) memberikan pengertian rentabilitas adalah sebagai berikut : ”Rentabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selam periode tertentu.”
Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa rentabilitas suatu perusahaan merupakan pencerminan kemampuan modal perusahaan yang bersangkutan untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena rentabilitas merupakan pencermian efisiensi suatu perusahaan di dalam menggunakan modal kerjanya, maka cara mengguankan tingkat rentabilitas untuk ukuran efisiensi suatu perusahaan merupakan cara yang baik.
·      Rentabilitas Ekonomis (Earning Power)
Protabilitas Ekonomi adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dengan modal asing yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam persentase (Riyanto, 2001: 26) dengan demikian profitabilitas ekonomi menujukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya. Modal yang dipergunakan dalam menghitung profitabilitas ekonomi hanyalah modal yang bekerja dalam perusahaan demikian pula laba yang diperhitungkan untuk menghitung profitabilitas ekonomi hanya laba yang berasal dari operasi perusahaan operating profit. Oleh karena itu, laba yang diperoleh diluar perusahaan atau dari efek tidak diperhitungkan dalam menghitung profitabilitas ekonomi, bagi perusahaan disamping laba profitabilitas merupakan masalah yang penting karena laba yang besar belum merupakan ukuran bahwa perusahaan tersebut telah dapat bekerja secara efesien. Efesiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan dengan modal yang digunakan.
Jadi yang dimaksud dengan rentalitas ekonomis adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut yang dinyatakan dalam prosentase. Loek karena pengertian rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi suatu perusahaan maka rentabilitas ekonimis dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modalnya yang ada untuk menghasilkan laba. Rentabilitas ekonomi merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun sendiri yang diguakan menghasulkan laba tersebut”, ( Basu Swasta dan Ibnu Sukotjo, 1998 : 255).
·      Rentabiltas modal sendiri
Yang dimaksud dengan rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba dengan modal sendiri di pihak lain, atau denan kata lain bahwa rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Namin dalam perhitunagn laba disini ada perbedaan dengan rentabilitas ekonomi laba yang diperhitungkan adalah laba yang berasal dari operasi perusahaan, sedangkan laba yang diperhitungkan dalam rentabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing atau pinjaman dan pajak perseroan. Dengan demikian maka jelaslah perbedaan antara rentabilitas ekonomis dengan rentabilitas mosal sendiri baik dari segi modal yang diperhitungkan ataupun dari laba yang dipergunakn untuk menentukan tingkat rentabilitas bagi suatu perusahaan.
·      Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa; hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan.
Berdasarkan keputusan menteri keuangan Republik Indonesia No. 740/KMK.00/1989 tanggal 28 januari 1989 tentang peningkatan efisiensi dan produktivitas badan usaha milik negara, disebutkan bahwa kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan.
Kinerja (performance) suatu bank berarti bagaimana kemampuan bank dalam mengeelola dana masyarakat yang dipercayakan kepadanya, tolak ukur yang dapat digunakan antara lain laba yang dihasilkan, pinjaman yang diberikan dan lain-lain. Dalam penelitian ini, yang menjadi tolak ukur dari kinerja bank adalah EVA (Economic Value Added) atau nilai tambahan ekonomis yang diperoleh bank.
E.     Kerangka Teori
Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari PT. Tak Disanka,berupa laporan keuangan perusahaan yang berupa laporan labarugi dan laporan neraca. Kemudian data-data tersebut dianalisis dengan dengan menggunakn analisis rasio likuiditas dan analisis rasio rentabilitas. Dalam hal ini, analisis rasio likiuditas mencakup current rasio, acid test rasio, perputaran piutang, perputaran persediaan, dan mancakup rasio rentabilitas ekonomis (earning power) dan rasio rentabilitas modal sendiri. Setelah diketahui masing-masing likuiditas dan rentabilitasnya, maka akan dilakukan intrepretasi hasil pengolahan data tersebut untuk mengetahui kinerja pada PT. Tak Disanka Watampone.
Laporan Keuangan
!
Analisis Likuiditas
!
Current Rasio
Acid Test Rasio Perputaran Piutang Perputaran Persediaan Rasio Rentabilitas Ekonomis
Laporan keuangan merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis likuiditas suatu perusahaan. Dari variabel-variabel di dalam analisis likuiditas ini menggunakan alat analisis current ratio. Dari analisis ini dapat diketahui kondisi keungan perusahaan sehingga dapat digunakan untuk membantu pihak manajemen dalam menetapkan kebijakan-kebijakan untuk memperbaiki keadaan keuangannya. Dengan kebijakan serta langkah yang tepat maka diharapkan dapat membantu dalam proses pencapaian tujuan perusahaan, baik tujuan jangka pendek, menengah dan panjang
F.     Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah :
Berdasarkan perumusan masalah yang ingin di teliti oleh peneliti maka yang menjadi tujuan dari penelitian adalah :
Untuk mengetahui kenerja PT. Tak Disanka dilihat dari rasio likuiditas dan rasio rentabilitasnya.
Dari hasil penelitian diharapkan tersusun Skripsi yang dapat memberikan kegunaan bagi :
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang pastinya berguna diwaktu yang akan datang.
2.      Bagi perusahaan yang bersangkutan, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan untuk kebijakan kebijakan perusahaan pada periode-periode selanjutnya.
3.      Bagi pihak-pihak lain,diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan datang.
G.    Metode Penelitian
1.    Objek Penelitian
Adapun penelitian yang peneliti pilih adalah PT. Tak Disangka Watampone Jl.Poros Bone Makassar (Palakka).
2.      Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.         data kuantatif, yaitu data berupa angka-angka yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu,yaitu laporan keuangan perusahaan (neraca dan laporan laba rugi ).
b.         data kuantitatif, yaitu data yang tidak dinyatakan dalm bentuk angka, seperti sejarah singkat perusahaan dan bidang usaha perusahaan.
c.         Adapun sumber data dalam penelititan ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari situs internet ( www.idx.co.id )
3.      Teknik Pengumpulan Data
Teknik pegumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, yakni pengumpulan data yang dilakukan dengan memepelajari dokumen atau arsip-arsip dari perusahaan ataupun data-data yang berkaitan dengan keperluan penelitian.
H.      Garis Besar Isi Skripsi
Untuk lebih terarahnya penyusunan skripsi ini dan agar tidak menyimpang dari tujuan esensialnya, maka Penelitian ini terdiri atas 5 bab, dan masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I       Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, jadwal penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.
BAB II      Landasan Teori
Bab ini akan membahas tentang kajian teori, selain itu juga  terdiri dari tinjauan peneliti, kerangka berfikir dan hipotesis.



BAB III    Metodologi Penelitian
Bab ini menguraikan tentang metode penelitian, Lokasi penelitian, populasi dan sampel, Instrumen penelitian, Instrumen penelitian data, metode pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV    Analisis dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang profil obyek penelitian, pengujian dan hasil analisis data, pembuktian hipotesis    yang meliputi jawaban atas pertanyaan dalam perumusan masalah.
BAB V      Penutup
 Bab ini berisi kesimpulan – kesimpulan dari serangkaian pembahasan, keterbatasan penelitian dan saran-saran yang dapat penulis sampaikan.









DAFTAR PUSTAKA
Djahidin, 1983, Analisa Laporan Keuangan.Ghalia Indonesia, Jakarta.
Harnanto, 1984, Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta.
Munawir, 2000, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty Yogyakarta.
Sawir, A., 2001, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sofyan, 1999, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama, PT. Raja Grafindo Persada.
Subrolo, B., 1985, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Liberty Yogyakarta.
Tunggal, AW., 1995, Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Skousen, Fred K, W. Steve Albrecht, James D. STICE, Earl K. stice, Monte R. Swan. 2001. Akuntansi Keuangan. Konsep dan Aplikasi. Terjemahan. Salemba Empat. Jakarta.
Riyanto, Bambang. 1998. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta
Jumingan . 2006. Analisis Laporan Keuangan. PT. Bumi Aksara. Jakarta .
Kartadinata, Abbas. 1983. Pembelanjaan. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi yang Diperbaharui. Cetaka Kedua. PT. Bina Aksara. Jakarta .





[1] Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Ed. III. Cet. II; Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 43
[2] W. J. S. Poewadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Cet. V; Jakarta: Balai Pustaka, 1976), h. 279

Tidak ada komentar:

Posting Komentar